Selasa, 02 Juni 2009

Mulai dari yang Sederhana

KEMAREN sore kebetulan aku liputan di Unpad, dan ada workshop di sana. Kebetulan juga Raditya Dika sebagai narasumber dalam acara tersebut. Ya sekalian be;ajar dari dia bagaimana ceritanya bisa nulis buku. Ternyata dia bilang, dia bisa nulis bukan karena jago, tapi karena kebiasaan nulis sejak kecil.

Ya emang benar. Pepatah mengatakan, "Bisa ala biasa". Begituah kira-kira. Dan dia pun emang sudah terbiasa nulis sejak kelas 4 SD. Bagaimana ceritanya? "Dulu gue sering nulis surat. Bahkan surat cinta untuk seorang cewek," katanya. Selain itu dia juga kerap nulis diary dan bertukar diary dengan temannya, yang kebetulan cewek juga.

Kebiasaan itulah yang kemudian terbawa sampe sekarang. Menulis dalam buku catatan sederhana, kemudian berkembang ke dalam blog dan akhirnya menjadi buku. Padahal kata Raditya, apa yang dia tulis cukup sederhana, bahkan bahan yang jadi buku juga sederhana, karena semuanya diambil dari blognya.

Raditya biasa menuliskan apa yang tengah dailaminya sehari-hari. Dan itu diramunya menjadi cerita yang cikup unik sehingga penerbitpun tertarik dan bersedia menerbitkannya. "Jangan takut untuk menuliskan apa yang kita alami sehari-hari. Karena gue juga dulu sempet nulis surat cinta untuk cewek dalam Bahasa Inggris. Apa yang terjadi? Surat gue bukannya dibalas tapi malah dibalikkin dengan tatanan Bahasa Inggris yang benar," kisahnya.

"Maklum, Bahasa Inggris gue jelek banget waktu SD tapi gue beraniin aja untuk nulis dalam Bahasa Inggris. Nah jika kalian pengen nulis yang benar jangan lupa kuasai dulu duduk permasalahannya. Jangan kayak gue yang sok tahu nulis dalam Bahasa Inggris," urainya sambil tertawa.

Menulis dari yang sederhana. Memang itulah yang harus dilakukan untuk mulai memberanikan diri. Jangan takut salah karena namanya juga belajar. Heheehe,,,,,, (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar