Selasa, 14 Juli 2009

Undangan (Lagi)

PEKAN lalu, tanpa sengaja saya mendapat kabar bahagia dari sahabat lama. Sahabat yang kukenal sejak tahun 2000 lalu, ketika kami sama-sama belajar di sekolah yang sama, dan tentu saja mondok (tinggal) di tempat yang sama pula.

Tanpa sengaja saya kontak (mised call) nomor hand phone dia. Tujuannya tentu saja untuk mencari kebenaran apakah nomor yang saya simpan ini masih aktif dan dipergunakan olehnya atau tidak. Alasan yang sederhana karena setelah sim card diarsa murah, banyak orang yang bergonta-ganti nomor hand phone bahkan dengan sangat mudahnya mengganti begitu saja.

Ternyata nomor XL (salah satu operator selluler, Red) miliknya masih aktif. Tak lama dia pun balik ngontak. Namun kali ini bukan dengan mised call, tetapi dengan SMS (pesan singkat). Isinay cukup sederhana, menanyakan kabar saya.

Dengan cepat saya pun membalas pesaan itu, dan komunikasi lewat pesan sigkat pun terus berlangsung lama. Seingat saya sampai cukup malam lah, karena kebetulan ketika awal kontak coba-coba pun dilakukan cukup malam karena sebelumnya saya kontak-kontakan terlebih dahulu dengan kawan yang lain.

Sampailah obrolan lewat SMS kami pada topik yang cukup "sensitif". Topik yang sedari awal memang hendak saya tanyakan padanya. Berbekal informasi dari kawan lain, saya beranikan juga bertanya. "Kapan nih undangannya? Kok belum ada?"

Seolah mengerti apa yang saya pertanyakan dia pun menjawab, "Kata siapa? Ya lah ini sekalian mengundang Teh Ida juga ya.... Insya Allah 18 Juli nanti, Teh. Sumping nya!!!"

"Dengan siapa nih? Jadi dengan itu tea?" tanyaku lagi.

"Itu siapa? Ya pokoknya Teh Ida juga pasti tahu kok siapa orangnya."

"Di mana acaranya? Karawang atau Purwakarta?"

"Ya Karawang lah, Teh. Teh Ida masih inget kan rumah U?" balik nanya.

"Ingat sih, tapi kalau Purwakarta gak tahu, dari rumah Emak ke mana ya? Ida cuam tahu sampai rumah Emak."

"Sumping nya, Teh....!"

Obrolan kami pun terputus sampai di situ. Saya sudah terlanjur ngantuk dan ingin segera istirahat setelah seharian kerja.

Saya sengaja menyebut Purwakarta, rumah Emak dan sebagainya karena memang pria yang akan menikahi sahabatku itu warga Purwakarta dan rumahnya tak jauh dari rumah Emak Haji.
*

Bagi saya, undangan dari sahabatku itu bukanlah yang pertama pada Juli ini. Sebelumnya, teman lain juga memberikan undangan yang sama. Sebelumnya juga demikian, rekan saya yang lain melakukan hal serupa, namun sayang untuk kali itu saya tidak bisa hadir karena kesibukan.

Untuk sahabatku di Karawang, Insya Allah saya akan hadir. Saya akan usahakan untuk bisa hadir ke sana, karena dia merupakan salah satu sahabat terbaikku. Tunggu saja Sabtu besok. Mudah-mudahan Allah memberi kesehatan dan umur panjang sehingga kita bisa dipertemukan (lagi).

Amiiinnnn......Ya Rabbal'alamiiinnn....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar